Minggu, 26 Mei 2013

Pelajaran di Jum'at Malam

24 Mei 2013

Sudah 3 hari ini, Allah kasih izin buat istirahat dari semua aktivitas kuliah dan kerja.
Ya, terhitung dari Rabu, demam tinggi, sakit tenggorokan, pusing, dan maag kambuh menyerang, gak bisa bangun dibuatnya. Nah, sampailah di Hari Jum'at sore, saya ada jadwal liqo. Saya memutuskan berangkat (selain menuntut ilmu adalah wajib, siapa tau dengan menghirup udara luar badan jadi segar).
Malam hari, ditemani U (teman liqo), saya membeli makan malam dan belanja titipan adik.

Keajaiban pertama hari ini terjadi.
Saya memesan menu cap cay untuk dibungkus.
H: Pak, bungkus cap cay 1, gak pake saos, gak pake micin
U: ukh, tak  bungkus nasi dulu ya (sambil menunjuk penyetan)
H: Ok, saya ke Indomaret sebelah beli - beli
Selesai beli keperluan di minimarket sebelah, kembali lagi ke tempat pesan makan. Disini saya liat teman U sedang memberikan bungkusan nasinya kepada seorang bapak tua (penjual mainan anak kecil yang terbuat dari cangkang keong) yang tiap malam rutin berjualan di depan pojokan indomaret. Ditambah beli mainannya.
U: Di kontrakan banyak banget mainan ini, setiap pulang kerja, J pasti beli ini.
Di sekitar Keputih, banyaaaaaakkk sekali peminta - minta yang menghampiri muda - mudi yang sedang menikmati makan malam nya. kadang, orang - orang seperti ini lebih banyak mendapat penghasilan jika dibandingkan dengan bapak tua tadi. Mahasiswa yang melewati Pak Tua, kebanyakan berpikir gak membutuhkan mainan yang dijual. Padahal, jelas - jelas pekerjaan Berdagang itu lebih mulia dibandingkan menjadi Pengemis. Terima kasih U, telah mengingatkan saya tentang bersedekah malam ini. Ini yang selalu membuat saya semangat berangkat liqo, selalu mendapat pelajaran dari orang - orang hebat :)
ayoooo semangat menuntut ilmuuu...

Ya Allah,  jadikan Hamba dan keluarga termasuk golongan orang yang pandai bersyukur dan bersedekah. Aamiin
Keajaiban kedua.
Malam itu saya merasa sudah sehat. Tapi sekitar pukul 8 malam adik saya (H juga) mengadu kedinginan. Saya rasakan keningnya, ternyata dia panas tinggi. Langsung saya anjurkan untuk minum obat parasetamol, dia bilang ingin muntah, saya tambah panik.
Setelah selesai dari kamar mandi, dia makan sedikit, lalu minum obat. Sambil dikompres air hangat, saya minta dia tidur, lalu saya tinggal ke kamar sebelah.
Lama panasnya belum turun - turun, akhirnya sekitar pukul 11 malam dia mulai berkeringat dan panasnya turun, alhamduLillah. Di kamar sebelah saya menyalakan TV, mungkin dia dengar, dan langsung datang SMS:
"Ayuk hen tidurlah istirahat, ayuk kan baru sembuh"
 Hati saya langsung bergetar, Ya Rabb, anak ini sedang sakit, tapi dia masih sempat mengkhawatirkan saya T_T
 Ah, adikku, I love You, semoga jadi wanita solihah yaaaa, sukses dunia dan akhirat. aamiin

-HY-