Kali ini aku ingin cerita tentang pengalamanku berkaitan dengan hewan. Aku dari kecil tidak suka hewan. Bahkan bisa dibilang penakut dalam urusan dengan hewan. Ini sejalan dengan kecerdasan naturalisku yang berada di posisi paling bawah dari 8 kecerdasan yang ada. Kalau ada pertanyaan hewan apa yang paling anda takuti? Mungkin aku kesulitan untuk menjawab, saking banyaknya. Tapi jika pertanyaannya dibalik, hewan apa yang tidak anda takuti? Dengan lantang aku akan menjawab NYAMUK!! Ya, rasanya cuma itu hewan yang berani aku handle.
Kalau dilihat dari latar belakang keluarga, mama dan papa sangat
menyukai hewan. Pernah saat kami tinggal di Kota Metro Lampung, rumah kami
penuh dengan hewan peliharaan. Papa punya banyak burung dan ikan di dalam
rumah. Mama punya banyak ayam di belakang rumah dan juga kambing yang
dititipkan dengan orang yang membantu mengurus. Adikku Hesti punya Hamster yang
saat pindah ke Palembang, mereka beranak pinak banyaaak sekali. Aku, sedikit
pun tidak tertarik dengan hewan – hewan itu. Bahkan untuk memberi makan pun aku enggan. Dua adikku ini
dulu sering sekali menggoda, sekedar membawakan anak ayam dan anak kucing. Mereka senang melihat reaksiku
yang akan berputar – putar keliling rumah dan berlarian ke luar karena
ketakutan.
Sekarang, menjadi seorang istri dan ibu dari 2 orang anak
membuatku lebih terlatih agar mau berdamai dengan hewan. Pernah suatu ketika
aku membeli racun serangga Hogasan. Aku coba semprotkan ke lubang pembuangan
air di dekat dapur rumah. Ternyata kecoa yang banyak keluar dari sana. Suami
sedang di kantor, aku di rumah hanya dengan balita. Apa jadinya kalau aku ikut
ketakutan teriak – teriak bersama mereka. Kuambil sapu dan juga semprotan
baygon. Tiap ada yang datang mendekat, langsung kusemprotkan, kemudian kusapu
sampai ke luar rumah. AlhamduLillah happy
ending. Kecoa-kecoa itu sudah bisa teratasi, aku dan anak-anak bisa tidur
dengan nyenyak.
Di rumah kami juga ada hewan peliharaan, kura-kura dan ikan cupang. Kalau kura-kura memang aku yang ingin membelikan anak-anak untuk mengajarkan tanggung jawab kepada mereka. Nah ikan cupang ini tidak sengaja ada di rumah kami. Adik yang sedang duduk di bangku TK A bermain menangkap ikan di sekolahnya. Sebagai hadiah, dia boleh membawa 2 ikan untuk dibawa pulang. Ternyata ikan tersebut 1 pasang, sehingga bertelurlah ikan itu, dan ada 6 anak ikan yang berhasil menetas. Tentang hewan peliharaan ini lebih enak dibahas di satu tulisan sendiri. Intinya, I’m proud of myself, aku sudah berani menaklukkan bab Hewan ini dalam hidupku. Bahkan sekarang aku bisa merawat hewan peliharaan di rumah. Terima kasih putri-putri kecilku yang sudah mengajarkan keberanian lagi kepada umimu yang lemah ini, Alhamdulillah :)
#challengeantologi2
#antologibunda1011
#komunitasbunda101
Surabaya, 27 - 11 - 2021
-HY-