Sabtu, 09 Mei 2020

AYO TERUS BERJUANG

Bismillah

       Kita sudah memasuki separuh hari terakhir di Bulan Ramadan. Idul Fitri 1441 Hijriah sudah di depan mata. Di rumah - rumah sebagian besar umat muslim di Indonesia mungkin sudah tersedia segala macam bentuk kue kering dan kudapan lainnya yang biasa ada dalam tradisi lebaran. Aku jadi teringat ketupat dan opor ayamnya, lengkap dengan rendang dan sambal tumis buncis menambah kegembiraan menyambut lebaran. Biasanya, momen lebaran ini kami manfaatkan untuk silaturahmi ke tempat - tempat saudara - saudara dari keluarga besar yang jarang dikunjungi. Misal ke rumah - rumah adik dari ibu mertua. Ke rumah - rumah saudara kandung dan sepupu suami juga. Itu kalau kami tidak mudik. Di Palembang lebih ramai lagi. Mama dan papa punya banyak sekali keluarga. Keduanya berasal dari Palembang sehingga tidak akan cukup satu minggu pertama hari lebaran kalau semuanya mau dikunjungi. Biasanya hanya saudara - saudara dekat saja yang akan kami datangi rumahnya.

        Jika biasanya pada sepuluh hari terakhir Ramadan banyak dianjurkan untuk beriktikaf, tetapi khusus untuk tahun ini suasanya akan berbeda. Corona belum juga pergi, masih betah berada di Indonesia. Pemberlakuan PSBB di Surabaya juga masih berjalan yang artinya dilarang ada kegiatan pengumpulan massa. Semoga wabah ini segera pergi agar banyak orang dapat melakukan aktivitas mereka seperti biasanya. Tidak serba terbatas seperti sekarang. Tidak lagi banyak orang yang terdampak situasi pandemi kemudian kehilangan mata pencahariannya, amin. Aku sendiri sebenarnya sudah rindu dengan sahabat - sahabat di kantor. Rindu momen makan siang bersama sambil bercerita tentang pemikiran masing - masing.

        Pada kesempatan kali ini, aku akan mencoba untuk menuliskan tentang perjuangan mendapatkan apa yang kita inginkan. Untuk mendapatkan segala apa yang kita inginkan,, tentu tidaklah mudah. Misalnya ingin jadi juara kelas, lulus kuliah dengan nilai yang tinggi, dapat pekerjaan yang nyaman dan sesuai dengan skill yang kita miliki (with the good salary of course, hahaha!), ingin dapat gelar yang banyak, atau bahkan ingin membuat kedua orang tua kita bangga dengan segala pencapaian yang menakjubkan. Untuk mendapatkan itu semua, tidak semudah membalikkan telapak tangan (seperti ungkapan yang sering kita dengar), tidak juga semudah mengucapkan kata – kata yang keluar dari mulut kita. Tidak bisa hanya dengan berandai – andai saja, hanya dengan duduk diam, melamun sambil ongkang - ongkang kaki. Tentu diperlukan sebuah perjuangan untuk mendapatkan semua itu. Ketahuilah kawan bahwa hakikatnya, seseorang yang tidak berjuang dan seseorang yang berjuang adalah sama dalam suatu hal, yaitu “mereka sama – sama BERJUANG.” Orang yang tidak berjuang, sesungguhnya mereka sedang berjuang untuk tidak berjuang. Jadi, pilih mana kawan? Berjuang untuk berjuang (yang nantinya akan mendapatkan hasil yang sepadan dengan usaha kita tentunya)? Atau berjuang untuk tidak berjuang (ya, hasilnya adalah nol besar)?

        Mari kita renungkan bersama, hal – hal apa saja yang telah kita lakukan sepanjang usia kita? Apakah telah terfokus pada apa – apa saja yang ingin kita capai? Tujuan - tujuan yang ingin kita capai idealnya bukan hanya untuk kepentingan - kepentingan pribadi saja, sudahkah kita berusaha untuk mencapai tujuan hidup kita sambil memikirkan atau bahkan melakukan sesuatu untuk orang – orang di sekitar kita yang membutuhkan? Atau selama ini hanya hal yang sia – sia saja yang telah kita lakukan? Hanya diri sendiri yang bisa menjawab semuanya. Wallaahu a‘lam.

#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-9

Surabaya, 9 Mei 2020
-HY-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar