Selasa, 12 Mei 2020

Etika Profesi

Bismillah

     Masih Ramadan di rumah saja, hari ke - 18. Setelah salat subuh hari ini, ada pemandangan yang menyejukkan hati. Sambil menulis, aku mendengar  suara anak - anak murojaah hafalan surat - surat pendek mereka bersama ayahnya. Masya Allah, tabarokallah. Terima kasih ya Allah atas segala nikmatmu selama ini.
“Fabiayyi ‘aalaa’i Rabbikumaa Tukadzdzibaan” (Q.S. Ar Rahman: 13). Yang artinya adalah maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan.
Sungguh banyak yang sudah Allah berikan kepada kita. Termasuk kesehatan sehingga dari rumah aku tetap bisa bekerja dan melakukan aktivitas lainnya. Berberapa hari yang lalu, aku mengisi kuliah online tentang etika profesi. Sebenarnya dosen pengampu utama bukan aku, hanya menggantikan kuliah di minggu kelima yang kosong. Temanya cukup menarik untuk dijadikan sebuah tulisan, yaitu etika sesama rekan kerja.

       Masa - masa normal sebelum pandemi corona melanda dunia, kantor menjadi rumah keduaku. Aktivitas sehari - sehariku hanya ada di dua tempat, rumah dan kantor. Aku bisa menghabiskan waktu berjam - jam di rumah dan juga kantor. Tidak seperti tempat - tempat lainnya, misalnya sekolah anak untuk antar dan jemput, tukang sayur, super market, dan lain - lain. Aktivitas dan suasana di kantor aku buat senyaman mungkin agar betah selama berada di ruangan. Dulu, saat awal - awal menjadi dosen, rasanya aku tidak pernah merasa senyaman ini. Mungkin suasana baru, aktivitas pekerjaan yang baru, dan juga memulainya dengan sambil kuliah lagi membuat tingkat stress semakin tinggi. Rekan kerja satu ruangan pun semuanya laki - laki, membuatku yang introvert ini sulit untuk membuka percakapan. Jadilah aku sosok yang pendiam di kantor, berbicara hanya seperlunya saja. Percakapan pun hanya seputar tentang pekerjaan, yang sejujurnya agak sedikit membosankan bagiku atau jangan - jangan juga bagi mereka.

      Bagiku yang seorang wanita, terkadang butuh teman curhat masalah - masalah lain seputar kehidupan. Teman - teman sewaktu kuliah dulu sudah bertebaran di berbagai kota, menjalani jejak hidupnya masing - masing. Ada sih, teman kuliah di program pasca sarjana, tetapi kenyamanan memang tidak bisa dibeli. Waktu bertemu yang hanya sebentar saat kuliah, ditambah jadwal mengajar yang sudah cukup padat membuatku tidak begitu nyaman berlama - lama di tempat kuliah S2. Bisa dikatakan ini adalah masa - masa sulitku beradaptasi di lingkungan pekerjaan. Memasuki tahun ke-8 bekerja ini, aku sudah mulai terbiasa dengan semuanya. Terbiasa dengan segala aktivitas mengajar dan kegiatan lainnya, terbiasa juga dengan segala sifat dan perilaku orang - orang di dalamnya.

    Kembali ke materi perkuliahan, saya dan mahasiswa berdiskusi setelah melihat tayangan video tentang interaksi para karyawan dan atasan di kantor. Merangkum jawaban dari enam teman - teman mahasiswa yang aktif menjawab pertanyaan, maka kurang lebih kita harus memperhatikan beberapa hal berikut saat berada di lingkungan kantor:
  1. Saling menghargai pekerjaan dan memberikan semangat
  2. Fokus saat ada rapat
  3. Segera menyelesaikan tugas yang diberikan
  4. Berperilaku yang pantas atau sesuai di tempat kerja
  5. Jangan terlalu cepat menilai orang lain
  6. Bekerja keras dan profesional dalam pekerjaan
  7. Bersikap ulet, tekun, rajin, disiplin, dan saling terbuka mengenai hal - hal yang berkaitan dengan penyelesaian tugas pekerjaan
  8. Adanya rule dan jobdesc yang jelas
  9. Saling peduli antar anggota tim untuk dapat mengingatkan kepada kebaikan
Dari sembilan hal tersebut, ada beberapa contoh yang dapat diterapkan di lingkungan kerja kita. Misalnya untuk poin ke-9, saling peduli dan mengingatkan dalam kebaikan dapat diterapkan dengan cara saat sudah memasuki waktu salat, alangkah baiknya untuk mengajak rekan kerja salat bersama. Kemudian poin ke-2, fokus saat ada rapat. Jika sedang rapat sebaiknya tidak sibuk sendiri dengan gadget, bila memang ada urusan yang mendesak, mintalah izin kepada ketua rapat. 

    Setidaknya, ada lima prinsip dasar dalam etika profesi menurut materi kuliah etika dan profesionalisme:
  1. Tanggung jawab. Dalam hal pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya. Juga tanggung jawab terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
  2. Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
  3. Prinsip Kompetensi. Melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi dan ketekunan.
  4. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan reputasi profesi.
  5. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi.
Semoga kita semua bisa menjadi manusia yang beretika dan bermanfaat bagi orang lain. Minimal keberadaan kita tidak mengganggu ataupun menyusahkan orang lain. Amin.

#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-12

Surabaya, 12 Mei 2020
-HY-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar