Minggu, 10 Mei 2020

DAPUR

Bismillah
         
          Hari ke-17 umat muslim menjalankan ibadah puasa. Ramadan sudah hampir berada di penghujungnya. Apa yang biasanya teman - teman lakukan untuk mengisi kegiatan Ramadan di rumah saja? Memperbanyak amalan ibadah sudah tentu harus dilakukan. Mengisinya dengan kegiatan lain yang bermacam - macam juga tidak ada salahnya. Mungkin ada yang suka membaca buku, streaming drama Korea atau sekedar melanjutkan hobi lama yang tidak sempat dilakukan karena aktivitas pekerjaan yang padat. Boleh saja, asal tidak lupa waktu. Pada situasi ini, kita bisa melakukan kegiatan - kegiatan di rumah yang sudah lama direncanakan tetapi belum juga dilaksanakan, hanya sebatas wacana. Misalnya merapikan lemari pakaian, menata ulang barang - barang di rumah hingga mewujudkan resep - resep makanan yang ingin dibuat, seperti aku beberapa hari yang lalu, membuat pempek sendiri untuk pertama kalinya sepanjang hampir 30 tahun menjalani hidup. Coba kita pikirkan bersama, hal apa yang benar - benar ingin kita lakukan di rumah? Sudah terbayang? Segera eksekusi, sekarang!

       Di antara ruangan ruangan yang ada di rumah, sepertinya dapur menjadi tempat wajibku menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa. Sebagai seorang ibu dengan dua balita, yang tidak mempunyai asisten rumah tangga, kegiatan menyiapkan buka puasa dan menghangatkan makanan saat sahur adalah tugasku. Siapa lagi yang akan mengerjakannya? Tidak ada pilihan. Memang, biasanya ada mbak ipar yang menginap di rumahku Senin - Jumat. Ini sangat membantuku, setidaknya ada yang bisa diajak diskusi sekedar menentukan makanan apa yang akan dimasak esok hari. Kalau bertanya dengan suami mau makan apa, jawabannya adalah terserah. Aku bersyukur dia tidak menuntutku untuk masak makanan yang macam - macam tetapi ada kalanya aku bingung untuk menu yang rasanya hanya berputar di sayur bening, sayur asam, sop dan lodeh. Kalau bertanya kepada anak mau makan apa, sudah bisa ditebak, mereka pasti akan menyebutkan makanan - makanan kesukaannya yang rasanya tidak boleh terlalu sering dikonsumsi. Biasanya jawaban mereka seputar sosis, jamur krispi, telur dadar. Terima kasih ya anak-anakku, kalian juga sangat pintar, tidak menuntutku untuk masak yang "aneh - aneh." Qodarullah, mbakku selama satu pekan ini belum bisa menginap di rumah kami, kondisi ibu mertua dan saudara lain yang kurang sehat mengharuskannya untuk tinggal lebih lama di sana. 

          Berbagai hal yang bisa aku lakukan di dapur. Sepertinya selama masa work from home, dapur ini menjadi semacam tempatku untuk me time. Jika kompor bisa berbicara, mungkin dia akan menyindir, "Wah, sekarang kita jadi lebih akrab ya, aku merasa lebih dekat denganmu." Dunia masak - memasak ini adalah keahlian mama. Dari kecil aku melihatnya sibuk berkutat di dapur, tapi aku hanya mengambil peran sebagai pengamat, sesekali membantu. Masakan yang dihasilkan pun sangat enak. Hingga aku berpikir beribu - ribu kali untuk memasak sendiri kalau ada mama. Sayang sekali kan jika melewatkan makan makanan yang sangat enak, hahaha alasan! 

          Banyak emak - emak yang suka memasak tetapi tidak suka dengan kegiatan setelahnya, yaitu mencuci piring, kora - kora dalam bahasa Jawa. Peralatan memasak yang kotor dan dapur yang berantakan harus dirapikan dan dibersihkan lagi. Beruntung sekali jika ada yang dapat diandalkan untuk membantu. Tetapi jika tidak, jangan sedih, anggap saja ini melatih rasa tanggung jawab. Kau yang mulai, kau juga yang menyelesaikan. Toh, ini juga rumahku sendiri, aku juga yang akan senang melihat dapur rapi dan bersih.  Dulu, saat adik bungsuku masih kuliah di sini, ada yang membantu bergantian mencuci piring. Sekarang dia sudah menikah dan menetap di Palembang. Jadi rindu ada Cik Tik di rumah, semoga Allah selalu melindungimu.

#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-10

Surabaya, 10 Mei 2020
-HY-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar