Rabu, 06 Mei 2020

Belanja Sehat di Tengah Wabah

Bismillah

     Hari ke - 13 di bulan Ramadan, semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan keberkahan bagi kita semua. Tulisan ini aku dedikasikan untuk diri sendiri, yang masih banyak kekurangan. Sebagai pengingat pribadi. Karena sejatinya, manusia adalah tempatnya salah dan lupa sehingga harus terus - menerus untuk diingatkan. Memiliki suami ataupun teman yang dapat saling mengingatkan adalah sebuah hal besar yang patut kita syukuri.

    Momen bekerja dari rumah dan anjuran untuk di rumah saja, membuat intensitas ke luar rumah jadi sangat berkurang. Aku hanya ke luar jika persediaan sayur dan lauk di rumah sudah menipis. Untuk keperluan lainnya, mencari di internet atau lewat marketplace menjadi pilihan. Seperti misalnya kemarin, saat ingin memasak kering kentang, tapi pisau parutan di dapur lenyap entah kemana. Aku membelinya lewat marketplace, tentunya dengan seizin suami.

     Nah, bagaimana cara mencegah agar tidak ketagihan belanja online? Berikut ada 5 tips agar kita semua dapat belanja sehat, tidak kebablasan di tengah - tengah wabah corona.

  1. Cek berkali-kali dan tanyakan lagi pada diri sendiri tentang kebutuhan akan barang tersebut. Apakah barang yang akan dibeli ini sangat diperlukan? Di tengah wabah corona yang sedang melanda dunia, apakah memang benar barang ini harus ada di rumah kita sekarang juga? Jika menurutmu memang perlu, coba tanyakan anggota keluarga lain tentang pendapat mereka. Mungkin ada pencerahan setelah mendiskusikan hal ini.  

  2. Jangan tampilkan ikon aplikasi belanja di halaman depan smartphone kita. Terkadang meng-install beberapa aplikasi marketplace diperlukan untuk menemukan barang berkualitas dengan harga yang paling ekonomis. Tetapi jangan sekali - kali meletakkan ikon aplikasi ini di homescreen ponselmu. Ini akan memancingmu untuk membuka aplikasi tersebut saat waktu luang. 

  3. Tentukan budget pengeluaran bulanan. Saat situasi wabah seperti ini, kemampuan untuk mengelola keuangan menjadi harus kita miliki agar tidak besar pasak daripada tiang. Jika sudah tidak ada anggaran untuk belanja online, maka jatah belanjamu sudah habis. Gunakan uang secara bijak. Apalagi di masa pandemi dimana bagi kebanyakan orang pemasukan tidak seperti saat keadaan normal.

  4. Diskon atau harga promo itu belum tentu benar. Jangan gampang tergoda iming-iming diskon sekian persen. Untuk barang - barang yang jarang atau belum pernah kita beli, cek lagi apakah benar harga yang ditawarkan sudah best deal? Jika memang itu harga normalnya, maka sebenarnya tidak ada diskon atau harga promo hanya pemanis belaka.

  5. Pikirkan lagi orang di luar sana yang masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka. Jadi teringat kisah seorang ibu, Bu Yuli, di Banten yang sudah dua hari kelaparan dan akhirnya meninggal dunia. Disebutkan di berita bahwa sudah ada dana bantuan dari pemerintah untuknya. Ini salah satu kisah yang diliput media, bagaimana dengan yang tidak terekspos media? Jangan - jangan masih banyak mereka - mereka yang kelaparan karena memang sudah tidak ada lagi penghasilan dan kesulitan mendapatkan pekerjaan. Dengan sedikit bersikap empati akan melatih hati kita agar tetap peka dengan lingkungan sosial di masa - masa sulit seperti ini dan berpikir beribu-ribu kali agar tidak menghambur-hamburkan uang.

     Sekian dulu tips pertama yang aku tulis di blog ini. Semoga kita dapat menahan nafsu untuk belanja. Mudah - mudahan kita termasuk orang - orang yang bijak dalam menggunakan harta. Tidak menjadi orang yang boros. Karena Allah telah menyebutkan dalam Quran bahwa orang boros adalah temannya setan. Na'udzubillah.

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan.” (QS. Al Isro’ : 26-27).  

#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-6

Surabaya, 6 Mei 2020
-HY-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar