Sabtu, 02 Mei 2020

Menuntaskan Amanah

Bismillah

           Saya ingin menceritakan sebuah kejadian yang membuat saya bahagia dan  hati ini terasa lapang. Beberapa hari lalu, saya membuat PO (purchase order) jualan anggur. Kenapa anggur? Karena tahun kemarin banyak teman - teman kantor yang suka anggurnya lalu anak - anak di rumah dan suami juga suka. Setelah pasang status di Whatsapp, dengan mengunggah beberapa gambar dan menulis kata – kata pemanis masuklah beberapa daftar pesanan pembeli anggur. Saya lantas menghubungi teman yang punya usaha anggur ini, lalu menanyakan apa bisa dikirim langsung dari rumahnya tanpa harus saya ambil dulu ke sana.
S: Dik, bisakah kirim anggur  langsung dari sana ke alamat pembeli? Lewat kurir Grab ataupun Gosend?
Z: Dropship ya, Mbak? Bisa. Via kurir saya juga bisa kalau mau ongkos kirim lebih murah.
S: Baik. Anggurnya nanti sore sudah datang ya?
Z: Iya.

Keesokan harinya, di pagi hari setelah salat subuh, saya pun mengirimkan rekapan pesanan kepada adik kelas saya  ini.

4:32 AM.
S: Saya jadi pesan ya, anggur hijau 5 kg, anggur jari 2kg. Bisa dikirim jam berapa nanti?
9:47 AM.
S: Bagaimana mbak? Ada barangnya? Ini ada tambahan pesanan. Kurir mulai jam berapa pengirimannya?

Pesan singkat saya ini tidak berbalas kemudian saya telpon untuk memastikan keadaan di sana.

10:58 AM
Z: Tunggu barang datang ya. Kurir sampai jam 5 sore.
S: Ya mbak. Tolong saya dikabari ya kalau sudah datang barangnya.
Z: Jam 2 nanti coba whatsapp lagi ya.
S: Siap.

1:59 PM
S: Sudah datang anggurnya mbak?
2:01 PM
S: Saya dapat ya hari ini? Hijau 5kg, anggur jari 3kg
Lama saya tunggu tidak juga dibalas pesannya. Akhirnya karena gelisah dan ingin segera menyelesaikan transaksi dengan pembeli, saya pun memutuskan untuk berangkat ke toko anggurnya dalam keadaan puasa di siang hari yang terik.
2:32 PM
S: Saya ke sana saja mbak.

      Setelah mendapatkan izin dari suami untuk pergi ke luar rumah, dengan mengendarai sepeda motor Revo merah, bismillah saya ingin menyelesaikan amanah ini Ya Allah, mudahkanlah. Melewati jalanan yang tampak sepi karena wabah corona saya memutuskan lewat tambangan, sebuah perahu tambang yang menghubungkan daerah Rungkut dengan Keputih tanpa harus melalui jalan raya MERR.

        Ketika tiba di toko anggur, ternyata pesanan saya tidak lengkap, hanya ada anggur hijau. Anggur jari yang sudah saya pesan sejak subuh tadi kosong. Saya harus menunggu jam 4 sore untuk kedatangan barang berikutnya. Ada perasaan kecewa karena sudah jauh – jauh datang tetapi yang dicari tidak ada. Saya memutuskan menunggu karena dari rumah sudah bertekad untuk selesai hari ini. Banyak orang keluar masuk toko untuk membeli buah – buahan di sana. Ah, mungkin karena sedang ramai dia tidak sempat membalas pesanku.

       Anggur hijau selesai dikemas per 1 kilogram sebanyak lima kantong. Sambil menunggu, saya pun mengabari pelanggan tentang pengiriman sore ini. Tiba – tiba ada bapak gojek datang ingin mengambil anggurnya 10 kg. Bapak ini saya lihat lama menunggu karena Z sedang melayani pelanggan lain yang sudah datang terlebih dahulu. Setelah selesai, saya menyampaikan ke Z bahwa anggur saya boleh diberikan ke bapak gojek agar beliau tidak lebih lama lagi menunggu karena saya juga masih lama di toko ini menanti anggur jari datang. Z dan bapak gojek terlihat senang.

Akhirnya yang dinanti – nanti pun tiba, pukul 4 sore anggur jari datang. Alhamdulillah, saya bisa segera mengirimkan barang ke pelanggan. Setelah  semua pesanan terkirim, saya pamit untuk pulang kepada Z. Dia beberapa kali meminta maaf karena sudah membuat saya jauh – jauh datang dan menunggu lama. Tidak masalah, saya senang dan lega semua pesanan sudah tiba di rumah pembeli. Tinggal dua plastik yang harus saya bawa pulang karena pembeli adalah tetangga saya.

Mendekati waktu berbuka puasa saya sampai di rumah. Tidak lama kemudian, ada tetangga datang memberikan kue kering tiga toples. Senang sekali rasanya. Rasa lelah yang menghampiri terobati dengan perasaan bahagia sudah menyelesaikan amanah dan seolah Allah pun rida dengan mengirimkan hadiah kue kering, takjil berbuka, dan nasi kotak sore itu. Saat kita mampu menuntaskan amanah, dada ini terasa lapang, pundak pun terasa ringan.

#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-2


Surabaya, 2 Mei 2020
-HY-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar