Saya ingin menceritakan sebuah kejadian yang membuat saya bahagia dan hati ini terasa lapang. Beberapa hari lalu, saya membuat PO (purchase order) jualan anggur. Kenapa
anggur? Karena tahun kemarin banyak teman - teman kantor yang suka anggurnya
lalu anak - anak di rumah dan suami juga suka. Setelah pasang status di Whatsapp, dengan mengunggah beberapa gambar
dan menulis kata – kata pemanis masuklah
beberapa daftar pesanan pembeli anggur. Saya lantas menghubungi teman yang
punya usaha anggur ini, lalu menanyakan apa bisa dikirim langsung dari rumahnya
tanpa harus saya ambil dulu ke sana.
S: Dik, bisakah kirim anggur langsung dari sana ke alamat pembeli? Lewat
kurir Grab ataupun Gosend?
Z: Dropship ya, Mbak? Bisa. Via kurir saya juga bisa
kalau mau ongkos kirim lebih murah.
S: Baik. Anggurnya nanti sore sudah datang ya?
Z: Iya.
Keesokan harinya, di pagi hari setelah salat subuh,
saya pun mengirimkan rekapan pesanan kepada adik kelas saya ini.
4:32 AM.
S: Saya jadi pesan ya, anggur hijau 5 kg, anggur
jari 2kg. Bisa dikirim jam berapa nanti?
9:47 AM.
S: Bagaimana mbak? Ada barangnya? Ini ada tambahan
pesanan. Kurir mulai jam berapa pengirimannya?
Pesan singkat saya ini tidak berbalas kemudian saya
telpon untuk memastikan keadaan di sana.
10:58 AM
Z: Tunggu barang datang ya. Kurir sampai jam 5 sore.
S: Ya mbak. Tolong saya dikabari ya kalau sudah
datang barangnya.
Z: Jam 2 nanti coba whatsapp lagi ya.
S: Siap.
1:59 PM
S: Sudah datang anggurnya mbak?
2:01 PM
S: Saya dapat ya hari ini? Hijau 5kg, anggur jari
3kg
Lama saya tunggu tidak juga dibalas pesannya.
Akhirnya karena gelisah dan ingin segera menyelesaikan transaksi dengan
pembeli, saya pun memutuskan untuk berangkat ke toko anggurnya dalam keadaan
puasa di siang hari yang terik.
2:32 PM
S: Saya ke sana saja mbak.
Setelah mendapatkan izin dari suami untuk pergi ke
luar rumah, dengan mengendarai sepeda motor Revo merah, bismillah saya ingin
menyelesaikan amanah ini Ya Allah, mudahkanlah. Melewati jalanan yang tampak
sepi karena wabah corona saya memutuskan lewat tambangan, sebuah perahu tambang
yang menghubungkan daerah Rungkut dengan Keputih tanpa harus melalui jalan raya
MERR.
Ketika
tiba di toko anggur, ternyata pesanan saya tidak lengkap, hanya ada anggur
hijau. Anggur jari yang sudah saya pesan sejak subuh tadi kosong. Saya harus
menunggu jam 4 sore untuk kedatangan barang berikutnya. Ada perasaan kecewa
karena sudah jauh – jauh datang tetapi yang dicari tidak ada. Saya memutuskan
menunggu karena dari rumah sudah bertekad untuk selesai hari ini. Banyak orang
keluar masuk toko untuk membeli buah – buahan di sana. Ah, mungkin karena
sedang ramai dia tidak sempat membalas pesanku.
Anggur hijau selesai
dikemas per 1 kilogram sebanyak lima kantong. Sambil menunggu, saya pun
mengabari pelanggan tentang pengiriman sore ini. Tiba – tiba ada bapak gojek datang
ingin mengambil anggurnya 10 kg. Bapak ini saya lihat lama menunggu karena Z
sedang melayani pelanggan lain yang sudah datang terlebih dahulu. Setelah
selesai, saya menyampaikan ke Z bahwa anggur saya boleh diberikan ke bapak
gojek agar beliau tidak lebih lama lagi menunggu karena saya juga masih lama di
toko ini menanti anggur jari datang. Z dan bapak gojek terlihat senang.
Akhirnya yang dinanti –
nanti pun tiba, pukul 4 sore anggur jari datang. Alhamdulillah, saya bisa
segera mengirimkan barang ke pelanggan. Setelah
semua pesanan terkirim, saya pamit untuk pulang kepada Z. Dia beberapa
kali meminta maaf karena sudah membuat saya jauh – jauh datang dan menunggu
lama. Tidak masalah, saya senang dan lega semua pesanan sudah tiba di rumah
pembeli. Tinggal dua plastik yang harus saya bawa pulang karena pembeli adalah
tetangga saya.
Mendekati waktu berbuka
puasa saya sampai di rumah. Tidak lama kemudian, ada tetangga datang
memberikan kue kering tiga toples. Senang sekali rasanya. Rasa lelah yang
menghampiri terobati dengan perasaan bahagia sudah menyelesaikan amanah dan
seolah Allah pun rida dengan mengirimkan hadiah kue kering, takjil berbuka, dan
nasi kotak sore itu. Saat kita mampu menuntaskan amanah, dada ini terasa lapang, pundak pun terasa ringan.
#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-2
Surabaya, 2 Mei 2020
-HY-
-HY-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar